Tuesday 30 November 2010

Blossoms Memory - November Blues? Naahhh





Assalamualaikum mujahid dan mujahidah kecil ummi dan abah, semoga kalian dalam kegembiraan diulit kesejukan musim bersalji.

Alhamdulillah, saat ini bumi Leeds diselimuti hamparan permaidani kiriman Allah. Gembira kalian bukan kepalang, ummi dan abah juga tumpang tersenyum melihat lebarnya senyuman kalian. Perjalanan ke sekolah sekarang semakin mencabar, terlalu banyak perkara yang menarik hati anak-anak. Seperti, bermain snow dan snowball fight. perjalanan yang mengambil masa hanya 15 minit, bertukar menjadi setengah jam. Mulut ummi perlu lebih banyak exercise, supaya anak-anak fokus untuk berjalan ke sekolah, bukan hanya bermain-main. Abah, fokus bermain dengan anak-anak... Hmmmm... saling lengkap melengkapi kan.... :)

Masa ummi dan abah mengerjakan haji, Alhamdulillah ingatan kepada anak-anak itu sentiasa ada, rasanya beberapa kali berbicara tentang anak-anak dengan kawan-kawan, tetapi itu bukanlah topik yang menjadi kegemaran semua orang di situ. Mungkin kawan-kawan sibuk dengan ritual Haji, terpaksa melayan ummi yang teringatkan anak-anak. Jadi tidak terlalu banyak topik anak-anak yang dibicarakan, maka tidak terlalu banyak rindu yang mencengkam. Ingatan sentiasa ada, cuma rindu tidak menggigit seperti selalu, kalau ummi berjauhan dengan anak-anak. Abah juga kelihatan begitu.

Doa ummi panjatkan selalu, supaya rindu anak-anak pada ummi dan abah tidaklah sampai memudaratkan. Biarlah rindu yang bertamu di hati kalian rindu yang mendamaikan. Alhamdulillah, dengan kehadiran tok mak, auntie noni dan kak yong, banyak masa kalian terisi. Syukur ummi panjatkan pada Allah, kerana menghantar insan-insan istimewa ini berada dengan anak-anak.

Hari terakhir di Mekah, tika itu, perasaan rindu yang lama dibenamkan di sudut hati, membuak keluar. Mengisi penuh ruang hati. Tatkala itu anak-anak, terasa seperti ingin bersayap dan terbang memeluk tubuh-tubuh kecil kalian. Mencium pipi-pipi yang merah, mendakap kalian dalam selimut tebal sambil bercerita tentang kisah-kisah kegemaran kalian. Allah itu Maha Berkuasa, hatta sehalus-halus perasaan itu juga Allah yang tadbirkan. Allah susun cantik perasaan itu. Dan bilamana ummi dan abah sampai di awal pagi, (4.00 pagi) dan kalian masih lena diulit mimpi indah, luruhlah semua kerinduan yang bersarang. Gembira, bahagia. More than content. Satu persatu, tubuh kalian ummi dan abah rangkul dan cium. Alhamdulillah. Allah beri kesempatan bersama anak-anak lagi.

Anak-anak, terlalu banyak yang ingin ummi tuliskan buat tatapan memori kalian mengenai ibadah yang ummi dan abah lalui, terlalu sukar pula ummi rasakan untuk menekan satu persatu kekunci keyboard, ummi masih tenggelam dalam perasaan yang sukar di tafsirkan.... tak mahu keluar.

InsyaAllah, bila perasaan ini lebih reda, dan 'sinking feeling' ini berkurang, ummi teringin sangat melakar memori indah menjadi syabab yang mencari redha Allah. InsyaAllah....

Friday 26 November 2010

Hanya untukMU: Dimana patut ummi mulakan?

Assalamualaikum anak-anak soleh solehah kecintaan ummi dan abah, bakal penghuni syurga firdausi, InsyaAllah.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Kira-kira 2 bulan sebelum ummi dan abah menghabiskan program master kami di Bradford pada
2003, abah bertanyakan ummi, tentang tempat percutian buat ummi, abah dan kakak Humaira yang berusia kira-kira setahun 3 bulan ketika itu. Dengan duit yang berbaki, ummi dan abah perlu membuat satu pilihan percutian saja. Pilihan pertama: Mengerjakan umrah semasa transit untuk pulang ke Malaysia. Pilihan kedua: Bercuti ke eropah bersama kelana konvoi. Abah beri ummi 'the honour' untuk membuat pilihan, disebabkan kedua-dua tempat dalam pilihan itu telah abah pergi. Mengerjakan umrah sudah dua kali, pertama bersama tok-tok dan tah semasa abah di tingkatan 3, dan yang kedua semasa abah selesai undergraduate study di York, abah pergi mengerjakan umrah bersam rakan-rakan sepengajian beliau. Percutian ke eropah, bersama rakan-rakan abah menaiki keretapi semasa cuti semester beliau.

Sebelum ummi buat keputusan, abah terlebih dahulu memberi saranan,

"Suasana Europe, sama saja macam di UK ni yang, scenary, weather, the people, tak banyak beza", ucap abah.
"Mekah dan Madinah lain, tak sama, " abah tekan butang 'pause' tanpa menghuraikan lebih lanjut, tergantung. Permainan minda yang bijak. Rupanya ada rindu yang bertamu didada abah pada tanah suci yang dua itu.

Semestinya ummi akan memilih bukan yang biasa-biasa saja, bukan yang sama saja, sudah semestinya ummi memilih yang ada kelainan.

Bermulalah proses kami mengunjungi satu travel ajen, ke satu travel ajen. Alhamdulillah, Allah izinkan ummi dan abah serta kakak Humaira untuk menunaikan umrah melalui Crown travel agency, Bradford. Alhamdulillah, perjalanan pulang ke Malaysia menggunakan Saudi Air, dan transit di Jeddah. Transit di Saudi selama 7 hari. Tiket penerbangan dibeli sendiri dan akan di 'claim' dari penaja selepas pulang ke tanahair. Semua urusan berjalan lancar sekali. Alhamdulillah.

Pandangan Pertama:

Pandangan pertama pada tanah gersang saudi, sudah mencengkam hati... tanah yang sama di huni insan yang amat dirindui, Rasulullah S.A.W. Melihat banjaran bukit dan gunung-gunung berbatu dikiri kanan jalan dari Jeddah menuju Madinah merenggut hati, betapa gigihnya nabi Allah semasa hijrah baginda dari Mekah ke Madinah. Allah...... Allah... Allah...

Terlelap juga kami 3 beranak dek kepanasan bumi sebelah sini. Kereta sewa yang dinaiki tiada penghawa dingin, cuma tingkap dibuka luas untuk membenarkan angin haramain masuk kedalam kereta mendinginkan badan yang berpeluh.

Kami hanya betul-betul terjaga bila sudah sampai didepan hotel. Bila menoleh ke belakang, Subhanallah, hotel kami hanya beberapa langkah dari masjidil nabawi. Subhanallah. Madinah tenang, damai. Kami mewah membasahkan tekak dengan air zam-zam. Mak dan mama pesan, sentiasa berdoa untuk Allah berikan kesihatan, badan yang cergas melakukan ibadah. Kemudia minum air zam-zam banyak-banyak, mandikan Humaira dengan air zam-zam. Kerisauan mereka pada sang cucu yang kulitnya hanya mengenal sejuk. Alhamdulillah, bekalan air zam-zam tak pernah putus, susu humaira pun ummi buat guna air zam-zam waktu itu.

Selepas ziarah di Madinah, Ummi dan abah serta kakak Humaira bertolak ke Mekah, perjalanan yang mengambil masa 6 ke 8 jam. Berihram di Bir Ali. Pandangan pertama pada masjidil haram, jatuh hati, jatuh cinta, berbagai rasa, tummy cramp.... berdebar.

Malam tu juga abah ajak laksanakan umrah. Masuk Masjidil Haram melalui bab As-Salam. Pesan orang tua, masuk rumah orang jangan terintai-intai, tak manis. Begitu juga masuk rumah Allah, walau hati menjerit2 ingin melihat sendiri Baitullah yang dibangunkan Nabi Allah Ibrahim, adab sopan harus kena jaga, jangan terintai, jalan menunduk mengangkat mata bila sudah dekat, Allah... Allah... Allah... Allah.... mengalir airmata tatkala pandangan pertama jatuh pada Baitul 'Atiq... jantung berdebar luar biasa... Allah... Allah.. Allah... sukarnya untuk diungkap dengan kata-kata. Humaira dipelukan abah hanya memandang ummi tidak berkata. Dan kami melaksanakan umrah dengan hati yang penuh.

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Sejak itu hati terpaut...
Sejak itu hati terikat...
Sejak itu hati tak pernah berpaling...
Tanah ini akan kita jejaki lagi...

Bila dengar orang pergi umrah, air mata jatuh.... entah kenapa... rindu barangkali.... iya rindu sebenarnya...
Bila terpandang gambar-gambar di sana... air mata begitu murah, terasa ingin terbang dan kemudian duduk berdiam di Raudhah,... dekat dengan jasad Habibullah... Rasul tercinta.
Bila terpandang sahaja rumah Allah... air mata mencurah, terasa jasad seperti ringan, merindu untuk merasai medan tenaga sewaktu bertawaf... luarbiasa... luarbiasa... luarbiasa... bukan biasa-biasa saja.

Sejak itu anak, ummi dan abah sentiasa merancang untuk pergi kesana lagi.... Mekah Al Mukarramah dan Madinatul Munawwarah............ pergi itu sebagai pengabdian diri seorang hamba ingin dekat dengan penciptanya, secara total dan ekslusif....

Thursday 25 November 2010

Memori Hati - Heavy 1431

Alhamdulillah....
Alhamdulillah....
Alhamdulillah....

It's like being in an olympic.. spiritual olympic, emotional olympic, physical olympic... and with all the olympic crowds.. with one objective in heart and mind and actions, for the pleasure of AlMighty Allah s.w.t

Heart is still heavy, mind is still heavy, and actions are still heavy with all the momentums and all the electromagnetics energy of charging and recharging, spiritual, emotional and physical.

Dear Allah, don't want this feeling to go away, don't want this weight to be lifted, don't want this energy to be discharge.

O.. Allah, please make our ibadah an acceptable ibadah, please make this ritual an acceptable ritual to reach mardhatillah, please make our children and their children as the people who perform salah and the people who observe the sunnah closely and at their best. O.. Allah please do invite us again to this holy land, as you promise that any suplication is a granted suplication.

Missing the Baitul 'Atiq, Missing the green kubah.........

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails