Wahai anak, ada manusia diuji dengan dicampakkan kegelisahan didalam hati mereka. Bila gelisah mungkin baru mula kita terasa untuk mengingati Allah.
Ada manusia juga diuji dengan dicampakkan rasa tenang didalam hati mereka. Ini juga bahaya. Contohnya merasa tenang walau pun larangan Allah mereka lakukan dan suruhan Allah ditinggalkan, namun hati tidak merasa gelisah. Ujian kan itu? Mahu saja kita seperti diketik jam berloceng, contohnya kalau kita tinggal solat Isya' terasa gatal seluruh badan dan gelisah hati, dan bila kita terus mendirikan solat, gatal dibadan hilang, hati menjadi tenang. Kita mahu begitu. Bukannya tatkala kita masih belum menunaikan solat, hati tetap saja berkata tidak apa, tenang-tenang saja, tidur dulu, solat kemudian. Tidak ada mekanisma fizikal yang seperti jam loceng mengingatkan. Itu kan ujian. Hati-hati, tuntutlah ilmu dan gunalah mata akal dan hati. Jangan nafsu di ikut terus terusan.
[2:155] Dan sungguh akan Kami berikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 155)
[3:186] Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.
[8:28] Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.
[21:35] Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai ujian (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Kita punya Allah, Pencipta yang meleraikan kekusutan, kembalilah kepadanya, berdoalah, berharap dan redha.
Anak-anak ku sayang, sepanjang perjalanan hidup kita akan bertemu berbagai manusia, ramai yang mahu membantu percayalah, berhati-hati menggunakan akal.
Manusia mungkin hanya boleh membantu menstabilkan emosi (atau mungkin lagi mengocakkan jiwa), tetapi tiada daya dan upaya kita manusia ini melainkan dengan keizinan Allah itu sendiri. Merintihlah kepada yang Esa.
[49:12] Wahai orang-orang beriman, jauhilah diri kamu dari banyak berprasangka, sesungguhnya sesetengah prasangka itu adanya dosa.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Ujian meningkatkan darjat kita, bagi hamba-hamba yang mahu mengambil peringatan. Semoga ini menjadi peringatan untuk diri sendiri. InsyaAllah
5 comments:
Well written Achik, same situation here, cuma saya tak tahu bagaimana nak meluahkannye.....
thanks Nisa, luahan hati ummi untuk anak-anaknya. Moga buat bekalan kalau ummi dah tak ada.
salam puan, entri yg menyentuh perasaan... terasa betapa perjuangan ini masih terlalu jauh... terlalu banyak yg perlu dipelajari...
Latifah,
Hidup ini sendiri adalah perjuangan, perjuangan untuk mengumpul bekal ke alam sana. InsyaAllah. Semoga kita sama-sama mencari pedoman nya
Post a Comment