Friday 29 January 2010

Memori Jumaat - Semua manusia diuji

Salam penuh kasih sayang buat permata hati,

Ilmu didada ini terlalu sedikit, tetapi ummi tetap terpanggil untuk berkongsi tulisan maya ini dengan anak-anak, mana tahu, kalau masih menunggu masa yang sesuai, takut diri diziarah Izrail, dan semuanya hanya menjadi simpanan yang turut sama dibawa ke alam sana dan tidak sempat dibuat sebagai bekal amalan yang berguna. Ingatan untuk diri sendiri layaknya, bila selalu dijengah apa yang di rasa sebagai ujian, dapat juga ummi membaca coretan dari hati sendiri ini. Semoga kita dilindungi dari pandangan mata syaitan yang di laknat Allah,

Ujian Allah keatas manusia ini berbagai-bagai, sesuai dengan tahap kemampuan manusia itu sendiri. Ada diuji dengan kesenangan ada jua diuji dengan kesusahan.

Wahai anak, ada manusia diuji dengan dicampakkan kegelisahan didalam hati mereka. Bila gelisah mungkin baru mula kita terasa untuk mengingati Allah.

Ada manusia juga diuji dengan dicampakkan rasa tenang didalam hati mereka. Ini juga bahaya. Contohnya merasa tenang walau pun larangan Allah mereka lakukan dan suruhan Allah ditinggalkan, namun hati tidak merasa gelisah. Ujian kan itu? Mahu saja kita seperti diketik jam berloceng, contohnya kalau kita tinggal solat Isya' terasa gatal seluruh badan dan gelisah hati, dan bila kita terus mendirikan solat, gatal dibadan hilang, hati menjadi tenang. Kita mahu begitu. Bukannya tatkala kita masih belum menunaikan solat, hati tetap saja berkata tidak apa, tenang-tenang saja, tidur dulu, solat kemudian. Tidak ada mekanisma fizikal yang seperti jam loceng mengingatkan. Itu kan ujian. Hati-hati, tuntutlah ilmu dan gunalah mata akal dan hati. Jangan nafsu di ikut terus terusan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

[2:155] Dan sungguh akan Kami berikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 155)


[3:186] Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.


[8:28] Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.

[21:35] Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai ujian (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Janganlah menyerah kalah pada ujian, bersabar, bertakwalah dan kembali kepada Allah. Hanya kepada Allah tempat kita bergantung harap.

Kita punya Allah, Pencipta yang meleraikan kekusutan, kembalilah kepadanya, berdoalah, berharap dan redha.

Anak-anak ku sayang, sepanjang perjalanan hidup kita akan bertemu berbagai manusia, ramai yang mahu membantu percayalah, berhati-hati menggunakan akal.

Manusia mungkin hanya boleh membantu menstabilkan emosi (atau mungkin lagi mengocakkan jiwa), tetapi tiada daya dan upaya kita manusia ini melainkan dengan keizinan Allah itu sendiri. Merintihlah kepada yang Esa.

Duhai anak, dalam menempuh ujian, manusia lain juga mungkin ada yang cuba hanya ingin membantu memberi pendapat penyelesaian, berlapang dadalah, jika pendapat itu tidak sesuai dengan fitrah kita, bersabarlah. Bersangka baiklah.


[49:12] Wahai orang-orang beriman, jauhilah diri kamu dari banyak berprasangka, sesungguhnya sesetengah prasangka itu adanya dosa.

--------------------------------------------------------------------------------------------------
Jalan fisabilillah yang kita tempuh ini juga penuh dengan ujian, ujian sendiri dan ujian ke atas anak-anak. Membesarkan anak-anak dinegara orang, berbekalkan sistem pendidikan Islami yang sangat terhad, ummi dan abah harus sedar memain peranan. Tatkala anak-anak belum mengenal mehnah dunia, ibubapalah yang mencorakkan pemikiran mereka. Terleka itu bukan pilihan. Setiap detik dan saat, perhitungan harus dihisab, jalan inikah yang benar? jalan inikah yang patut ditempuh? Proses mengenal diri dan proses mengenal Pencipta yang dicari-cari anak-anak dikala umur yang begini (bawah usia remaja), amat patut ummi dan abah ambil berat. Sebaik mungkin akan ummi dan abah akan tempuhi ujian ini, berdoa, berusaha dan bertawakkal serta bersabar. InsyaAllah.

Ujian meningkatkan darjat kita, bagi hamba-hamba yang mahu mengambil peringatan. Semoga ini menjadi peringatan untuk diri sendiri. InsyaAllah



5 comments:

Unknown said...

Well written Achik, same situation here, cuma saya tak tahu bagaimana nak meluahkannye.....

melatiblossoms said...

thanks Nisa, luahan hati ummi untuk anak-anaknya. Moga buat bekalan kalau ummi dah tak ada.

Latifah said...

salam puan, entri yg menyentuh perasaan... terasa betapa perjuangan ini masih terlalu jauh... terlalu banyak yg perlu dipelajari...

melatiblossoms said...

Latifah,

Hidup ini sendiri adalah perjuangan, perjuangan untuk mengumpul bekal ke alam sana. InsyaAllah. Semoga kita sama-sama mencari pedoman nya

牛五花Orange said...
This comment has been removed by a blog administrator.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails